a a a a a

News

23 Agustus 2016
Usaha Startup Pengembang Meroket

Melesatnya perkembangan bisnis start-up (usaha rintisan) di Indonesia, menambah daya tarik bagi industri properti. PT Triniti Dinamik, anak usaha dari Triniti Property Group, lantas mengembangkan produk multifungsi anyarnya, The Smith SOHO & Office. Dalam soft launching yang diadakan di Alam Sutera, Tangerang, proyek ini berhasil membukukan penjualan lebih dari 200 unit.

“Kami bersyukur dnegan hasil positif ini dimana The Smith sudah terjual 30 persen. Kami optimistis hingga akhir bulan ini, penjualan bisa mencapai minimal 50 persen,” kata Direktur Utama PT Triniti Dinamik, Samuel Stepanus Huang, dalam siaran persnya

Selain mengembangkan The Smith, Triniti Property Group juga sukses menggarap sejumlah proyek lain di kawasan Alam Sutera, Serpong, seperti Apartment Brooklyn, Springwood Residence dan Yukata Suites.

CEO Triniti Property Group, Bong Chandra, mengatakan, The Smith merupakan proyek mixed development tower yang mampu menjawab kebutuhan perusahaan startup di Indonesia. Adapun kisaran harga yang ditawarkan mulai dari Rp760 juta untuk Residential dan Rp1,4 miliar untuk SOHO dan Office.

"Menjamurnya perusahaan startup di Indonesia, membuat Triniti Property Group terpacu dalam menghadirkan inovasi," papar Bong Chandra.

Lokasi The Smith sangat strategis di jantung Alam Sutera CBD Tangerang. The Smith hanya berjarak satu menit dari pintu tol keluar Alam Sutera, Mall Alam Sutera, Universitas Bina Nusantara, dan Ikea. Selain itu, proyek ini hanya 10 menit dari Puri Indah dan 25 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

The Smith memiliki tiga tipe unit yang berbeda, mulai dari Residential, Soho, dan Office. Dengan spesifikasi premium, lantai marmer, premium kitchen set, air conditioner, sanitary Grohe dan Kohler. "Penghuni dan pemilik office, juga akan dimanjakan dengan fasilitas, sky pool, fitness lounge, coffee shop, dan indoor garden plaza," kata Bong Chandra.

Selain itu, papar Bong handra, menawarkan tiga konsep unik dengan fasilitas seperti yang ada di Sillicon Valley di San Fransisco, Amerika Serikat. Pertama, Status, dimana company profile video peusahaan yang membeli unit perkantoran di The Smith akan ditayangkan di LED Screen raksasa yang berada pada lobi utama.

"Fasilitas ini, tentunya akan membuat perusahaan diperlakukan seperti pemilik gedung," jelas dia.
View Detail
22 Agustus 2016
Jurang Properti Primer dan Sekunder

Bisnis properti memiliki karakter tersendiri. Di mana ada dua pasar properti yang berkembang, yakni properti primer dan properti sekunder. Terkait regulasi, keduanya memiliki perlakuan dan nasib yang berbeda.

Wakil Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) bidang Humas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ilham Nur mengemukakan, properti primer merupakan bisnis properti yang biasanya dijalankan oleh pengusaha berbadan hukum, paling banyak dalam bentuk perseroan terbatas (PT). Sementara properti sekunder biasanya dijalankan pengembang perseorangan.

"Kalau primer itu biasanya unit yang dijual banyak. Tetapi kalau sekunder unitnya sedikit-sedikit di bawah 5 unit," terangnya.

Nasib properti primer dan sekunder memang berbeda. Karena saat ini permintaan properti primer semakin menurun akibat harga jual yang cukup tinggi. Sementara permintaan properti sekunder cenderung stagnan karena para pengembang berhasil menekan harga jual produk mereka.

Para pengembang properti primer kesulitan menekan harga karena mereka masih terbebani pajak yang tidak murah. Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang harus ditanggung sebesar 10% cukup membebani. Sementara industri properti sekunder tidak terbebani pajak tersebut sehingga wajar jika mampu menekan harga jual mereka.

Nasib dua lini properti yang jauh berbeda ini tak bisa disikapi pengembang-pengembang properti primer. Meski ada perlakuan berbeda antara primer dengan sekunder terkait dengan pajak, tetapi regulasi pemerintah masih memberi kesempatan terhadap pengusaha properti sekunder untuk menjalankan bisnis.

"Meski terkesan tidak adil, tetapi regulasi pemerintah memungkinkan itu," ungkapnya.

Sebab itu, pihaknya berharap kepada pemerintah untuk merealisasikan rencana yang ingin menghapus BPHTB untuk rumah pertama dan kedua. Karena jika hal tersebut terealisasi, maka akan semakin banyak masyarakat yang membeli perumahan. Selama ini, BPHTB menjadi kendala bagi pembeli.

Kendala dari pembeli itu benar-benar ada. Karena selama ini banyak dari calon pembeli yang bernegosiasi terhadap BPHTB agar diturunkan. Dia mencontohkan, untuk properti dengan nilai Rp1 miliar maka BPHTB-nya mencapai 5% atau sekitar Rp50 juta. Jika Rp50 juta tersebut dihilangkan maka akan semakin banyak transaksi yang dilakukan.

"Karena banyak yang kemampuan bulanannya itu bagus tetapi untuk membayar awal yang agak susah," tuturnya.
View Detail
16 Agustus 2016
Indonesian property Expo

Ada sekitar 700 proyek perumahan yang dipamerkan dalam Indonesia Property Expo (IPW) 2016. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persennya adalah rumah subsidi.

Indonesia Property Expo (Ipex) 2016 ini berlangsung pada 13-21 Agustus di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran yang digelar Bank Tabungan Negara (BTN) ini melibatkan lebih dari 200 pengembang.

Direktur Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Maurin Sitorus, mengatakan, melalui pameran ini ia menargetkan transaksi hingga Rp4 triliun. Jika tercapai, maka hasil tersebut melampaui pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp3,5 triliun.

’’Dalam pameran ini, terdapat 700 proyek perumahan yang tersedia, baik rumah subsidi maupun non-subsidi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen di antaranya adalah rumah subsidi. Proyek-proyek ini tersebar di seluruh Indonesia,’’ katanya seperti dikutip dari Kompas.com.

Selama pameran, BTN memberikan sejumlah penawaran yang bisa dimanfaatkan konsumen. Antara lain Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan perumahan (FLPP), yakni suku bunga 5 persen dan uang muka 1 persen.

Program KPR BTN Platinum ini juga meliputi diskon sejumlah biaya, yakni provisi dan administrasi sebesar 71 persen, premi asuransi jiwa sampai 20 persen, dan harga jual rumah dari pengembang sampai 45 persen.

View Detail
15 Agustus 2016
Efek Tax amnesty

JAKARTA - Program dana tax amnesty atau pengampunan pajak diyakini akan mendorong pertumbuhan sektor properti dan pariwisata. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda.

"Industri properti kebanjiran stimulus. Saya yakin properti segera booming kembali," ujarnya, Minggu (14/8/2016).

Hasil studi yang dilakukan IPW arus repatriasi ke sektor Properti akan meningkat. Salah satu kawasan yang akan tumbuh adalah Bali.

Pulau Bali juga berkali-kali mendapat predikat destinasi wisata terbaik. Menurut Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali, sepanjang 2015, jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Bali sebanyak 4 juta orang atau tumbuh 6,2% lebih tinggi dibanding tahun 2014 lalu.

Jumlah kunjungan wisatawan ini tercatat terus meningkat. Per Februari tahun 2016, Pulau Bali telah didatangi oleh setidaknya 726.625 turis, naik 11% dibanding periode yang sama tahun 2015.

Salah satu kawasan properti yang jadi rebutan pengembang yakni Pantai Pabean Kabupaten Gianyar. Kehadiran infrastruktur berupa Jalan Nasional sepanjang 50 km telah memacu pertumbuhan Kabupaten Gianyar dari berbagai sisi. Pertumbuhan signifikan tersebut ditandai dengan hadirnya fasilitas akomodasi baru berupa hotel berbintang yang senantiasa menjadi pilihan para traveler internasional.

Untuk semakin meningkatkan daya tarik Pantai Pabean, pengembang Primoland mengembangkan properti di atas lahan seluas 2,5 hektare di Banjar Pabean, Desa Ketewel, Kecamatan Sukowati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Direktur Utama Primoland, Elaine Nagaria menuturkan Svarga Beach Resort merupakan properti yang dikembangkan dan dikelola dengan standar kelas atas. Hal ini direpresentasikan dengan kualitas bangunan, pengelolaan bertaraf internasional dan imbal hasil atau yield menjanjikan.
“Kami yakin Pantai Pabean merupakan kawasan resor masa depan Bali,” jelas Elaine.

Saat ini, Svarga Beach Resort sedang dalam tahap pengembangan dengan target penyelesaian konstruksi seluruhnya pada akhir 2018.
View Detail
News 12 Agustus 2016 1623210ltv1780x390
12 Agustus 2016
DP Rumah turun mulai Agustus ini

Aturan baru ini membuat pembayaran DP untuk landed house atau rumah tapak pertama dengan luas lebih dari 70 meter persegi menjadi sebesar 15 persen dari harga rumah dan 20 persen untuk rumah kedua serta 25 persen untuk rumah ketiga.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar baik bagi Anda yang ingin membeli rumah dengan memanfaatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).

Bank Indonesia (BI) dalam waktu dekat akan melonggarkan aturan Loan To Value (LTV) atas KPR, sehingga uang muka atau Down Payment (DP) yang Anda bayarkan menjadi lebih murah.

Aturan baru ini diperuntukan bagi pembayaran DP untuk landed house atau rumah tapak pertama dengan luas lebih dari 70 meter persegi menjadi sebesar 15 persen dari harga rumah dan 20 persen untuk rumah kedua serta 25 persen untuk rumah ketiga.

Sedangkan untuk rumah tapak dengan luasan 22-70 meter persegi, perubahan LTV ini membuat pembeli cukup membayar DP sebesar 15 persen untuk rumah kedua dan 20 persen untuk rumah ketiga.

Aturan ini juga berlaku untuk pembelian kredit rumah susun (rusun). Pembeli rusun pertama dengan luas lebih dari 70 meter persegi bisa membayar DP hanya sebesar 15 persen.

Sedangkan untuk rusun kedua dikenakan 20 persen dan rusun ketiga sebesar 25 persen.

Pembeli rusun pertama dengan luas lebih dari 70 meter persegi bisa membayarkan DP hanya sebesar 15 persen, sedangkan untuk rusun kedua dikenakan 20 persen dan rusun ketiga sebesar 25 persen.
Sementara itu untuk pembelian rusun pertama dengan luas 22-70 meter persegi dikenakan pembayaran dp sebesar 10 persen, rusun kedua 15 persen, dan rusun ketiga 20 persen.

Besaran DP rusun dengan luas 22-70 meter persegi sama dengan besaran DP yang harus dibayarkan untuk rumah seluas 21 meter persegi, namun bedanya tidak ada pembayaran DP untuk pembelian rusun pertama.

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada Agustus 2016 karena masih menunggu diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI).
View Detail
News 11 Agustus 2016 si emas hitam jatuh akibat amerika dan arab saudi otv
11 Agustus 2016
Harga Minyak Turun

SINGAPURA - Harga minyak jatuh pada Kamis ini imbas dari melebihnya pasokan minyak mentah Amerika Serikat dan produksi berlebihan Arab Saudi yang membebani pasar.

Melansir Reuters, Kamis (11/8/2016), minyak mentah berjangka AS, West Texas Harga Intermediate (WTI) diperdagangkan turun 37 sen atau 0,9% ke level USD41,34 per barel pada 20:32 ET.

Minyak mentah berjangka London International Brent turun 33 sen atau 0,8% ke posisi USD43,72 per barel.

Minyak turun tajam setelah data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika yang menunjukkan persediaan minyak mentah naik 1,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 5 Agustus. Analis yang disurvei Reuters memperkirakan hasil imbang mentah 1,0 juta barel sebagai gantinya.

"Stok minyak mentah naik 1,06 juta barel menjadi 523.600.000 barel. Kenaikan ini didorong oleh tingkat operasi di kilang, yang turun 1,1% menjadi 92,2 persen dari kapasitas," kata ANZ Bank pada hari Kamis.

"Bearish (penurunan) karena sisi penawaran juga membebani pasar, dengan Arab Saudi melaporkan rekor 10,67 juta barel per hari produksi pada bulan Juli," tambahnya.HARGA
View Detail
10 Agustus 2016
PT Waskita Beton Precast menawarkan harga penawaran umum perdana saham

JAKARTA - PT Waskita Beton Precast menawarkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp400-Rp500/saham. Perusahaan mengincar dana Rp4 triliun dari gelaran IPO ini.

Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana menjelaskan, perusahaan menawarkan 10,54 miliar saham atau setara dengan 40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.

"Kita roadshow ke Singapura, Malaysia, Hong Kong pada 18-25 Agustus. Singapura dulu, Hong Kong baru Malaysia," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Perusahaan, kata dia, akan menggunakan dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 44%. Sisanya 56% untuk modal kerja. Capex sekitar Rp1,1 triliun tersebut akan dipakai membangun dua pabrik tahun ini dengan kapasitas produksi 100 ribu ton/tahun di Klaten dan 250 ribu ton/tahun di Palembang serta untuk membeli peralatan proyek.

"Ekspansi dua pabrik di Klaten kapasitas 100 ribu ton/tahun, di Palembang 250 ribu ton/tahun. Tiap pabrik ada satu alat quarry (pemecah batu)," kata Jarot.

Pihaknya juga akan menambah dua pabrik lagi tahun depan yang berlokasi di Indonesia bagian timur dan Sumatera bagian Utara. Total kapasitas produksinya mencapai 600 ribu ton/tahun.

"Tahun depan dua pabrik masing-masing 300 ribu ton/tahun jadi 600 ribu ton/tahun. Tahun depan kapasitas produksi keseluruhan 3,2 juta ton dari 8 pabrik saat ini, lalu akan tambah 4 jadi 12," pungkasnya.

Adapun, kapasitas produksi perusahaan per April 2016 sebanyak 2,3 juta ton dengan target 2,65 juta ton hingga akhir tahun. Angka tersebut naik 47,2% dari 2015 sebesar 1,8 juta ton.

Sementara, perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp620 miliar tahun ini atau meningkat dua kali lipat dari tahun lalu Rp330 miliar. Selain itu, pendapatan ditargetkan sebanyak Rp4,9 triliun tahun ini atau naik dari tahun sebelumnya Rp2,6 triliun.
View Detail
News 8 Agustus 2016 pertumbuhan ekonomi 1
8 Agustus 2016
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II tahun 2016 meningkat

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2016 mencapai 5,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,91% (yoy). Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2016 tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya kinerja ekonomi pada triwulan II 2016 terutama didorong oleh meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga tumbuh meningkat, didorong oleh membaiknya daya beli masyarakat, seiring dengan terkendalinya inflasi, serta meningkatnya konsumsi menjelang perayaan Idul Fitri. Sementara itu, meningkatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan akselerasi belanja yang terus berlanjut hingga triwulan II 2016. Di sisi lain, meskipun investasi secara keseluruhan masih terbatas, investasi nonbangunan sudah mulai tumbuh meningkat sebagai akibat dari meningkatnya permintaan domestik. Sementara itu investasi pemerintah terkait proyek infrastruktur masih tetap kuat. Dari sisi eksternal, kinerja ekspor menunjukkan perbaikan, meskipun masih terkontraksi, antara lain didukung oleh ekspor beberapa komoditas yang mulai membaik.

Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2016 akan tetap kuat, didorong oleh perbaikan konsumsi rumah tangga sejalan dengan inflasi yang tetap terjaga. Peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat, didorong oleh masih terjaganya stimulus fiskal khususnya implementasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Sementara itu, percepatan implementasi Paket Kebijakan Pemerintah untuk mendorong daya saing dan memperbaiki iklim investasi diharapkan dapat mendorong kinerja investasi. Di sisi lain, pelonggaran kebijakan moneter dan makropudensial yang telah ditempuh secara konsisten diharapkan dapat turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.

Bank Indonesia akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi. Dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga, perekonomian Indonesia akan dapat tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi secara berkesinambungan.

Jakarta, 5 Agustus 2016
Departemen Komunikasi
View Detail
News 5 Agustus 2016 030694900 1410332553 i5
5 Agustus 2016
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG terdorong oleh aksi beli investor ke saham-saham lapis kedua.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/8/2016), IHSG naik 21,98 poin atau 0,41 persen ke level 5.373,86. Indeks saham LQ45 merosot 0,44 persen ke level 924,78. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 178 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 136 saham melemah dan 97 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 305.942 kali dengan volume perdagangan 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,1 triliun.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.389,60 dan terendah 5.357,61. Investor asing pun melakukan aksi beli sekitar Rp 500 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri melemah 2,09 persen dan sektor saham manufaktur melemah 0,19 persen.

Sektor saham perkebunan naik 1,82 persen, dan mencatatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi naik 1,09 persen, dan sektor saham perdagangan melonjak 0,87 persen.

Saham-saham yang alami penguatan terbesar antara lain saham OASA naik 34 persen ke level harga Rp 268 per saham, saham BAJA menanjak 26 persen ke level harga Rp 184 per saham, dan saham MYOH mendaki 25 persen ke level Rp 595 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham ASRM turun 10 persen ke level Rp 2.700 per saham, saham TFCO susut 9,94 persen ke level Rp 770 per saham, dan saham AKKU merosot 9,92 persen ke level Rp 236 per saham.

Head Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, investor asing kembali memburu saham sehingga mendorong kenaikan IHSG. "Saham yang diburu saham lapis kedua," jelasnya.

Namun memang, aksi beli ini tertahan karena pelaku pasar tidak total dalam bertransaksi. Beberapa lebih memilih untuk menunggu pengumuman data ekonomi yang akan keluar Jumat. (Gdn/Ndw)
View Detail
9 Agustus 2016
Pasar Ritel Negeri Jiran Tumbang

Malaysia,Tertundanya pembukaan beberapa mal dan tumbuhnya e-commerce membuat pengalaman berbelanja di Malaysia mulai terlihat suram dari biasanya.

Pemandangan terkait kondisi pusat perbelanjaan di Malaysia berada di persimpangan dengan mal-mal baru tertunda pembukaannya dan ditutupnya mal lain secara bersamaan.

Hal ini menunjukkan kondisi dan situasi ritel Malaysia disebut-sebut seperti kembali ke krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an.

"Setelah 1998 banyak hal kembali cukup cepat tetapi untuk sekarang ini adalah yang paling sulit. Ada lebih banyak variabel, lebih banyak kompetisi dan isu-isu kelebihan pasokan. Jadi ini akan menjadi pekerjaan yang jauh lebih sulit," jelas Direktur Savills Malaysia Allan Soo.

Di sepanjang semenanjung, kombinasi mematikan antara konsumen yang berubah-ubah dan kelebihan pasokan ruang ritel merugikan operator mal.

Meningkatnya minat belanja online juga nampaknya memberikan pengaruh cukup besar pada pasar ritel di Malaysia.

Di Kuala Lumpur, Melati Mall, sebuah pusat belanja senilai 670 juta ringgit hasil patungan antara Sime Darmy Property Bhd dan CapitaLand Malls Asia akan menunda pembukannya yang dijadwalkan pada tahun ini menjadi kuartal II-2017 nanti.

Sementara itu di Penang, Perda City Mall ditutup dalam waktu singkat dan hanya memberi waktu sehari bagi para penyewa untuk menutup tokonya. Mal ini hanya beroperasi selama 18 bulan.

National Property Information Centre melaporkan kelebihan pasokan menghantui pasar ritel Malaysia. Sekitar 150,5 hektar ruang ritel sedang dikembangkan di seluruh Malaysia dan sebanyak 1.383 hektar saat ini sudah eksis.

Akan tetapi, tingkat hunian rata-rata untuk mal di Kuala Lumpur dan Selangor ada di angka 82 persen dan 79 persen pada 2015. Angka ini turun bila dibandingkan tahun 2014 yang berhasil mencatatkan 83,2 persen dan 81,7 persen masing-masing.

Bukan hanya itu, rata-rata sewa per bulan juga turun menjadi sekitar 133 ringgit atau Rp 433.000 per meter persegi per bulan dari sebelumnya 144 ringgit atau setara dengan Rp 469.000 per meter persegi per bulan.

Selain itu meningkatnya e-commerce juga semakin memperburuk pasar ritel di Malaysia. Sebuah survei di sana baru-baru ini menunjukkan, setengah dari pembelanja Malaysia membeli sesuatu secara online setidaknya sebulan sekali dan hanya 7 persen responden yang tidak pernah berbelanja online.
View Detail
News 4 Agustus 2016 index
4 Agustus 2016


JAKARTA, KOMPAS.com
"Nanti saya akan blakblakan kalau sudah tak ada media," kata Presiden Joko Widodo saat mengumpulkan semua kepala Kepolisian Daerah dan kepala Kejaksaan Tinggi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/7/2016) lalu.

Blakblakan yang dimaksud Jokowi adalah adanya aduan dari kepala daerah terkait kinerja kepolisian dan kejaksaan yang tidak menaati instruksinya.

Padahal, setahun sebelumnya Jokowi sudah mengingatkan para kapolda dan kajati mengenai sejumlah kebijakan kepala daerah yang tak bisa dipidana agar tak mengganggu perekonomian.

Pernyataan yang sama kembali disampaikan Jokowi saat mengumpulkan kepala Kantor Pajak dari seluruh Indonesia, di Istana Negara, Kamis (28/7/2016).

Pada awal sambutannya, Jokowi menekankan bahwa kunci keberhasilan program pengampunan pajak atau tax amnesty ada pada petugas pajak.

Namun, kata Jokowi, berdasarkan laporan yang diterimanya, petugas di Kantor Pajak belum bekerja secara maksimal melayani pengusaha yang akan membawa kembali dananya ke Indonesia.

Di akhir sambutannya, Jokowi mengatakan, "Saya akan blakblakan bicara kalau sudah enggak ada awak media di sini."

Hal berbeda terjadi saat Jokowi berbicara di hadapan para kepala daerah yang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah di sebuah Hotel di Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Kali ini, Jokowi blakblakan membuka daerah-daerah yang serapan anggarannya rendah.

Bahkan, Jokowi menegur gubernur, bupati, dan wali kota di hadapan wartawan.

Kepala daerah yang pertama kali ditegur oleh Jokowi adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sebab, serapan anggaran di DKI Jakarta terendah dari semua provinsi yang ada.

"Pak Ahok duitnya memang gede, tetapi nyimpennya juga gede. Masih ada Rp 13,9 triliun (dana yang tersimpan). Ini harus dikeluarkan," kata Jokowi, yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi lalu menyebut provinsi lain dengan serapan anggaran terendah setelah DKI Jakarta, yakni Jawa Barat (Rp 8,034 triliun), Jawa Timur (Rp 3,9 triliun), Riau (2,86 triliun), Papua (Rp 2,59 triliun), Jawa Tengah (Rp 2,46 triliun), Kalimantan Timur (Rp 1,57 triliun), Banten (Rp 1,52 triliun), Bali (Rp 1,4 triliun), dan Aceh (Rp 1,4 triliun).

Jokowi juga mengungkapkan kabupaten dan kota yang memiliki serapan anggaran terendah hingga angka inflasi yang tinggi.

"Bisikan" Sri Mulyani

Ternyata, sikap Jokowi yang berubah mau blakblakan di hadapan media ini bukan tanpa sebab.

Sebelum maju ke atas panggung, dia diberi saran oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membuka semua data itu.

"Kalau sudah blakblakan gini gimana rasanya? Saya sudah dibisiki Menkeu, 'Pak diungkap saja, Pak'. Ya diungkap," kata Jokowi.

Harapan

Sri Mulyani sendiri baru menjabat sebagai Menteri Keuangan selama satu pekan, setelah diperkenalkan oleh Jokowi dalam reshuffle kabinet jilid II, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7/2016) pekan lalu.

Ada sembilan nama baru yang masuk ke kabinet, tetapi Sri Mulyani adalah nama pertama yang diperkenalkan.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Sri Mulyani dipilih sebagai Menkeu karena memiliki kapasitas untuk membawa Indonesia dalam menghadapi persaingan ekonomi global.

Sri Mulyani memang bukan nama baru di dunia ekonomi dan keuangan. Ia diterbangkan dari Amerika Serikat, meninggalkan pekerjaannya yang sudah mapan sebagai Deputi Pelaksana Bank Dunia.

Sebelum memutuskan hijrah ke Bank Dunia, Sri Mulyani juga sudah pernah malang melintang menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan, Menteri Keuangan, hingga merangkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dari 2004-2010.

Kembalinya Sri Mulyani ke Indonesia disambut positif dan diharapkan dapat membawa peningkatan bagi perekonomian.

Harapan itu juga ada dalam langkah Jokowi menerima saran Sri Mulyani untuk blakblakan soal serapan anggaran.

Presiden berharap pernyataan terbuka yang disampaikannya dapat memacu kepala daerah untuk saling berkompetisi secara sehat dalam menggunakan anggaran.

Jokowi menyebut, hingga Juni 2016, anggaran pendapatan dan belanja daerah yang masih tersimpan di Bank mencapai Rp 214 triliun.

Ia yakin, jika anggaran tersebut digelontorkan oleh kepala daerah untuk hal-hal produktif, maka akan berefek langsung pada peningkatan ekonomi.

"Tolong segera dikeluarkan uang-uang ini agar segera beredar di masyarakat, tapi ikuti prosedur. Jangan karena perintah Presiden keluarkan, langsung main keluar-keluar-keluar saja," kata Jokowi disambut tawa kepala daerah yang hadir.
View Detail
Other Information Footer information
KJPP ASRORI & REKAN
The Boulevard Office Lantai 2, No. 2 F 1, Jl. H. Fachrudin No. 5,
Kel. Kampung Bali Kec. Tanah Abang - Jakarta Pusat 10250 (Pusat)
Jalan Pos Pengumben Komp Bulog No. I5, Kel. Sukabumi Selatan, Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Prov. DKI Jakarta 11560 (Cabang Jakarta 1)
Copyright © 2015 -KJPP Asrori All Rights Reserved,
Jasa Pembuatan Website by IKT